BLANTERWISDOM101

Raport: Lebih Dari Sekadar Nilai, Membuka Jendela Potensi Sang Anak

Senin, 22 April 2024

 



Pernahkah Anda merasa cemas saat menerima raport anak? Membandingkan nilai dengan teman sekelas? Atau bahkan memarahi anak karena nilainya tidak sesuai harapan?

Tahan dulu! Raport bukan akhir dari segalanya. Raport adalah laporan perkembangan pembelajaran ananda selama satu semester dalam menempuh seperangkat materi pelajaran, bukan hasil akhir.

Mari kita ubah cara pandang kita terhadap raport. Raport bisa menjadi alat bantu yang berharga untuk memahami potensi dan bakat anak, bukan untuk menghakimi atau menekan mereka.

Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan manfaat raport:

1. Tutup Raport Terlebih Dahulu

Sebelum membuka raport, tanyakan kepada anak:

  • Pelajaran apa yang mereka sukai?
  • Siapa guru yang mereka sukai?

Hal ini penting untuk memahami motivasi dan minat anak dalam belajar. Ingatlah, belajar adalah hasil kerja mental emosional (EQ) yang kemudian mengarahkan kemampuan kognitif (IQ) untuk meresponnya.

2. Buka Raport dengan Fokus pada Nilai Tertinggi

Alih-alih terpaku pada nilai rendah, fokuslah pada nilai tertinggi yang ada di raport.

  • Perhatikan apakah nilai tertinggi tersebut berkaitan dengan pelajaran yang diminati anak dan guru yang mereka sukai.
  • Berikan senyuman dan ucapan pujian, apresiasi, dan penghargaan dengan tulus kepada anak atas prestasinya.

Nilai tertinggi menunjukkan potensi dan kelebihan anak. Syukurilah anugerah tersebut dan jadikan sebagai motivasi untuk terus berkembang.

3. Petakan Kekuatan dan Kelemahan Anak

Perhatikan nilai-nilai tertinggi dan nilai-nilai pelajaran yang rendah.

  • Kelompokkan pelajaran menjadi Otak Kiri (Matematika, IPA/sains, fisika, kimia, biologi, teknik) dan Otak Kanan (bahasa, seni, IPS).
  • Amati kecenderungan anak. Jika anak lebih dominan di Otak Kiri, arahkan mereka ke jurusan yang sesuai dengan bidang tersebut. Demikian sebaliknya.

Raport dapat membantu deteksi kecerdasan dan penjurusan!

Hindari Memaksakan Anak

Jangan memaksakan anak yang dominan di pelajaran Otak Kanan untuk kuliah/sekolah menengah di jurusan Otak Kiri.

Hal ini bisa menjadi beban dan menghambat perkembangan potensi mereka. Biarkan anak mengembangkan bakat dan minatnya dengan bebas.

Raport adalah jendela untuk memahami potensi dan bakat anak. Gunakan raport dengan bijak untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sukses dan bahagia.

Ingatlah:

  • Setiap anak memiliki bakat dan minatnya sendiri.
  • Raport bukan tolok ukur satu-satunya untuk kesuksesan.
  • Dukunglah anak untuk mengeksplorasi potensi dan bakat mereka.
  • Berikan pujian dan penghargaan atas usaha dan pencapaian mereka.
  • Ciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan.

Mari kita bantu anak-anak untuk mencapai potensi terbaik mereka!

Sumber:


Share This :

0 comments