Pernahkah kamu terpesona menatap langit malam yang penuh bintang? Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa ya luar angkasa terlihat gelap gulita, padahal di sana ada banyak sekali bintang, termasuk Matahari yang jadi sumber cahaya di Bumi?
Pertanyaan ini sudah lama membingungkan para ilmuwan, lho! Bahkan, ada yang namanya Paradoks Olbers yang membahas tentang misteri ini. Ilmuwan Jerman, Heinrich Olbers, pernah bilang kalo langit malam seharusnya terang benderang karena banyaknya bintang. Tapi, kenapa kenyataannya gelap?
Olbers sendiri punya jawabannya. Menurut dia, langit gelap karena ruang antarbintang dipenuhi debu yang menyerap cahaya. Tapi, ini gak masuk akal sih. Logikanya, debu yang menyerap cahaya itu kan bakal menghasilkan panas dan memancarkan cahaya juga.
Ternyata, jawabannya baru ketemu di abad ke-20. Alam semesta terus mengembang, guys! Cahaya dari galaksi yang jauh-jauh itu jadi bergeser ke spektrum inframerah, ultraviolet, dan gelombang radio yang gak bisa dilihat mata manusia. Kalo mata kita bisa lihat gelombang mikro, mungkin seluruh ruang angkasa bakal bersinar! ✨
Selain itu, cahaya juga butuh waktu untuk mencapai Bumi. Cahaya dari bintang terjauh membutuhkan waktu jutaan tahun untuk sampai ke sini. Jadi, cahaya yang kita lihat sekarang itu cahaya dari masa lalu. Bisa jadi, bintang yang memancarkan cahaya itu udah lama padam.
Terus, kenapa di Bumi terang? Jawabannya ada di atmosfer. Atmosfer Bumi berperan kayak selimut yang memantulkan cahaya. Ketika cahaya matahari masuk ke atmosfer, dia tersebar ke segala arah dan sampailah ke mata kita. Inilah yang bikin Bumi terang benderang di siang hari.
Di planet lain yang atmosfernya tipis, kayak Mars, langitnya gak sebiru Bumi. Langit Mars lebih ke warna biru keabu-abuan. Sedangkan di Bulan dan Merkurius yang gak punya atmosfer, langitnya gelap gulita sepanjang waktu, bahkan saat siang hari.
Jadi, udah jelas kan kenapa luar angkasa gelap? Bukan karena gak ada bintang, tapi karena cahaya dari bintang-bintang itu gak bisa mencapai mata kita. Keren ya, alam semesta ini!
Fakta Menarik:
- Cahaya merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik.
- Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi, jaraknya sekitar 150 juta kilometer.
- Bintang terdekat kedua dengan Bumi adalah Proxima Centauri, jaraknya sekitar 4,2 tahun cahaya.
- Satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun kilometer.
Sumber:
- https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/13/213100123/mengapa-langit-gelap-saat-malam-
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/08/211500265/kenapa-langit-malam-berwarna-hitam-?page=all
- https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/13/213100123/mengapa-langit-gelap-saat-malam-
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/08/211500265/kenapa-langit-malam-berwarna-hitam-?page=all
0 comments